Latar belakang terbentuknya Desa Klenang Lor secara umum
juga di miliki setiap Desa atau Daerah sebagai suatu pencerminan dari karakter
dan cirri khas tersendiri. Dan Biasanya sumber sejarah dari pendahulu atau
sesepuh Desa yang diturunkan/di warikan secara turun menurun dari cerita,
sehingga sulit dibuktikan secara nyata dan Fakta. Biasanya sejarah Desa juga
memiliki banyak Versi yang sulit di tentukan kebenarannya, tidak jarang malah
dihubung hubungkan dengan mitos dan tempat tertentu yang di anggap Kramat,
Dalam hal ini dan kami tuangkan dalam bentuk berbeda ,
Pada zaman Dahulu, di mana nenek moyang kita belum banyak
mengenyam pendidikan dan masih sangat lekat dengan adat dan Kepercayaan,
disitulah timbul beberapa persepsi dan cerita yang sumbernya juga dari nenek
moyang Desa Klenang Lor
Desa ini sangant makmur dan sangat banyak sekali lahan
pertaniannya, sehingga rakyat sejahtera. Tidak ada perselisihan atau
pertengkaran yang memperebutkan Tanah, Rumah Penduduk pun tidak begitu padat
dan di depan rumah biasanya terdapat lumbung padi sebagai tempat penyimpanan
hasil pertanian dalam waktu jangka panjang.
Menurut nenek moyang kita, Desa ini juga sering di lewati
Oleh putri-putri Kerajaan yang hendak pergi ke pesanggrahan untuk mandi di
pemandian air panas yang letaknya di atas gunung dengan menggunakan kereta
kencana yang di damping oleh pengwal-pengawalnya. Putrid-putri raja tersebut
sangat senang melewati Desa ini, sambil bersenda gurau di dalam kereta kencana
yang jalannya sangat pelan sehingga terdengar secara serentak berbunyi telapak
kaki kudanya.
Pada suatu malam tepatnya malam jum’at Legi, biasanya warga
mengadakan selamatan atau sesajen, selamatan tersebut mempunyai makna sangat
bersyukur, semua keluarganya yang masih hidup bisa selamat dan yang sudah
meninggal arwahnya di doakan agar di terima oleh yang maha kuasa. Tetapi tidak
disengaja pada malam tersebut, masyarakat mendengar bunyi yang sangat lembut
tetapi kedengarannya sangat nyaring dank eras.
Bukan hanya satu orang saja yang mendengarnya, tetapi setiap
telinga pasti akan mendengar dan merasakan bahwa bunyi tersebut ada di
dekatnya. Lama kelamaan warga sengaja tidak tidur ingin mendengarkan
bunyi-bunyian tersebut, anehnya bunyi tersebut bak bunyi Gamelan yang sedang di
mainkan Orang, Bunyinya sangat teratur dan sangat merdu di dengar. Sehingga
beberapa warga menuju ke tempat asal bunyi tersebut. Setelah di datangi
ternyata tidak ada seorangpun dan tidak ada alat-alat gamelan dan bahkan
suara/bunyi tersebut berpindah pindah, kadang di selatan kadang di utara begitu
seterusnya. Namun suara tersebut sangat jelas di dengar dan berbunyi, “Ning …….
Klenang … klenong … klenong …”
Barawal dari istilah, Akhirnya Desa tersebut dinamakan Desa
Klenang. Karena tempatnya ada di sebelah utara maka menurut orang jawa adalah
‘Lor” Dengan demikian maka di beri nama Desa Klenang Lor. Sampai saat inipun
tidak jelas suara apakah itu ?
Karena tak seorang pun bisa membuktikannya.
kereeeenn pak.. mungkin perlu di kenalkan kepada generasi genarasi muda, agar mereka tidak lupa dengan sejarah kita..
BalasHapusOi
BalasHapusOi
BalasHapus